Review: Toyota Agya Type TRD S M/T

Setelah sebelumnya mengulas Toyota Etios Valco, kali ini saya akan mengulas pengalaman saya mengendarai Toyota Agya. Saya cukup tertarik juga dengan mobil ini karena kontroversi di awal kemunculannya yang dianggap hanya akan menjadi biang kemacetan, mengingat saudaranya, Daihatsu Ayla, untuk tipe D (paling standar) hanya dibandrol di kisaran 70-an juta Rupiah. Belum lagi kontroversi label LCGC yang dianggap hanya berfungsi sebagai re-branding agar dapat dijual dengan harga murah di Indonesia.

Tampak luar Toyota Agya TRD S (autoblid.co.id)

Saya berkesempatan mengendarai Toyota Agya milik teman saya karena kebetulan teman saya belum berani untuk mengendarai mobil ke jalanan yang menanjak dan berkelok seperti di daerah Dago Atas. Bahkan awalnya saya yang menawarkan diri untuk menjadi supir karena rasa penasaran saya akan mobil ini. Berikut adalah pengalaman yang saya dapatkan pada saat mengendarai mobil ini.

Performa

Bagian mesin Agya-Ayla (autobild.co.id)

Tak ubahnya Toyota Etios Valco yang saya ulas sebelumnya, mesin dari mobil ini di luar dugaan membuat saya terkesan. Pada awalnya saya kira mobil dengan mesin 988 cc 3 silinder ini tak ubahnya seperti mobil “asal jalan”, namun ternyata tenaganya cukup impresif. Mesin DOHC dengan output 65 PS, rasio gigi yang tepat, dan berat kosong yang hanya 764 kg membuat mobil ini lincah dan bertenaga. Mobil ini pun tak mengalami kendala berarti saat harus stop-and-go di jalanan menanjak seperti di Awiligar, Bandung. Konsumsi bahan bakar mobil ini juga baik, selayaknya mobil 1.000 cc dengan 3 silinder. Dimensi yang kecil juga memudahkan saya untuk bermanuver di jalanan sempit.

Untuk label city car, performa mobil ini mengesankan.

Kenyamanan

Tak ubahnya city car pada umumnya, mobil ini nyaman untuk digunakan berkendara di dalam kota. Tak ada guncangan berarti pada saat melibas polisi tidur maupun lubang yang lazim kita temui di jalanan di Indonesia. Mobil ini relatif lebih empuk dibandingkan Etios Valco, mungkin karena basis mobil ini adalah Daihatsu dan sebagaimana pada umumnya mobil-mobil Daihatsu memang memiliki sistem suspensi yang empuk (soft).

Namun suspensi empuk ini juga menjadi concern saya jika berkendara ke luar kota via jalan tol, karena dampak negatif dari penggunaan suspensi empuk adalah kurang stabilnya mobil pada saat dipacu di kecepatan tinggi. Hal ini lazim terjadi dan mungkin sering anda temui saat berkendara Bandung-Jakarta menggunakan Xenia-Avanza ang juga menggunakan suspensi empuk.

Interior

Bagian interior Toyota Agya TRD S (otoins.blogspot.com)

Walaupun terlihat kecil dari luar (dan memang dimensinya yang juga kecil), Toyota Agya TRD S memiliki kabin yang luas. Bagi anda yang berukuran badan besar seperti saya, anda tak akan menemukan kendala berarti saat naik ke mobil ini. Sentuhan warna silver di bagian tengah dashboard juga memunculkan kesan yang tidak murah pada saat melihat bagian interior. Head unit double din menyatu pada panel tengah, seperti yang lazim kita temui di Toyota Yaris dengan slot USB dan juga aux. Mobil dengan tipe ini juga dilengkapi dengan dual SRS airbag yang menambah rasa nyaman bagi mereka yang mengendarai mobil ini.

Posisi dashboard sedikit agak jauh dari kaca depan dan juga kembali saya temui penempatan dashboard yang sedikit agak tinggi. Ini akan menjadi masalah bagi mereka yang memiliki postur di bawah 160 cm yang mungkin harus mengakali dengan menempatkan bantal di kursi supir.

Exterior

Tampak samping Toyota Agya TRD S (ardiyan.web.id)

Secara penampilan Toyota Agya serupa dengan Daihatsu Ayla yang memang karena mobil ini adalah proyek kerja sama tak ubahnya Xenia-Avanza dan Terios-Rush. Sama seperti Etios Valco, material bodi yang digunakan juga tidak terlalu tebal demi mendapatkan bobot ringan karena mesin. Saya memberikan nilai 7 dari 10 untuk tampilan luar yang memang cukup menarik untuk dipandang mata.

Kesimpulan

Toyota mematok harga 111 juta Rupiah untuk Toyota Agya TRD S M/T untuk wilayah DKI Jakarta. Harga ini menurut saya cukup reasonable berdasarkan performa, tampilan, kenyamanan, dan terutama resale value mobil Toyota terkenal tinggi dibanding merek lain di Indonesia.

Ingat, bahwa Toyota Agya maupun Daihatsu Ayla bukanlah satu-satunya opsi. Jika anda juga mencari mobil yang bisa diandalkan untuk pemakaian luar kota, anda juga bisa memilih Honda Brio Satya E yang memiliki harga sekitar 7 juta lebih mahal dari Toyota Agya TRD S M/T namun memiliki mesin yang lebih besar (1.200 cc) dan suspensi yang lebih mantap untuk berkendara jarak jauh.

Namun jika memang anda mencari city car yang memang benar-benar anda gunakan untuk pemakaian dalam kota, performa yang mumpuni, dan resale value yang tinggi, saya menyarankan anda untuk membeli mobil ini. Jika anda terkendala dengan harga 111 juta, anda bisa mengambil varian yang lebih murah dari Toyota Agya atau mungkin juga mengambil Daihatsu Ayla yang dibandrol mulai dari 70-an juta Rupiah untuk Tipe D.

4 thoughts on “Review: Toyota Agya Type TRD S M/T

    1. Tergantung preferensinya. Kalau yang dikejar performa, saya rekomen Etios mengingat tenaganya lebih besar dan menurut saya lebih stabil saat dikendarai. Tapi kalau budget jadi kendala dan lebih ngejar fitur, saya rekomen Agya TRD, apalagi kalau budgetnya ga ngejar buat ngambil Etios G karena fitur di dalam kabin Agya TRD lebih komplit dibanding Etios E/J dan sama-sama ga pake ABS

  1. dikampung saya banyak jalan berlobang…
    kok teman2 saya takut bawa kekampung ini ya, katanya ga kuat agyanya lewat jalan berlobang?
    mas, apakah serius aman dibawa jalan jelek?
    saya rencananya mau beli agya, tapi teman saya yang udah make agya, dia ga puas dengan mobil ini, banyak kelemahan dan mau dijual..
    mohon sarannya ya..

    1. Untuk pemakaian dalam kota dengan kondisi jalan cukup bagus sih ga masalah, saya sering bawa Agya kawan dengan berbagai kondisi terasa handal. Cuma kalau dibawa ke jalanan yang berlubang sih saya ga terlalu rekomen, karena takutnya cepat rontok. Maklum, harga murah pasti akan dikompensasi dengan beberapa hal, salah satunya daya tahan.

Leave a comment